Selasa, 30 Desember 2014

Catatan Perjalanan Menuju Pantai Jonggring Saloka Part 1






Matahari telah pergi di hari minggu sejak pagi, senyum indah di pagi yang sangat cerah untuk berjalan kaki seorang anak desa dari rumah ke rumah serambi memanggil nama teman – temannya, saat itu aku mulai memandangi jam yang telah lama tergantung dari beberapa tahun ini sambil selalu mengambil sorotan mata baik apapun kondisi orang yang mengalaminya, tak terasa detik – detik selalu berganti dengan ku memetik serangkaian mimpi dari tidur kemarin “hm… pagi lagi enaknya buat seru – seruan yuk?” hati berkata dalam sedikit kantuk lelah. “Gus sarapan iki lho wes matenggg… !!!” teriakan yang sangat ku dengar familiar selalu, dia adalah ibuku, ku pun mulai berjalan menapaki garis jalan rumah yang sudah terbiasa aku jalani lantai dengan sedikit debu dan kusam ini telah berjasa banyak sekali dalam beberapa hidupku yang mungkin sangat berharga untuk di lupakan.
Seonggok nasi telah mengepul dengan deru angin pagi sedikit suram dibalik kelambu jendela yang sudah agak buram, ku mengambil beberapa piring yang nanti sedianya akan ku berikan pada ketiga adikku, ya memang begitulah adikku datang kerumah seperti biasa bermain – main saling mengadu nasib di permainan computer dan permainan hp android yang terbaru mereka, masih kuniangkan beberapa suara permainan itu “dua belass…. Kamu menang…. Kamu kehilangan kota kamu… landmark telah dibangun (sangar brow ternyata masih kecil – kecil gini udah bisa bangun mall seperti lenmarc yang di daerah Manukan HR Muhammad Surabaya itu)” itu adalah beberapa suguhan cerita hening di pagi hari yang sedikit mendung itu.
“(…..) Astaga ada suara iklan stella oh iya itu kan ringtone hpku hehehe…”sembari makan dengan mengambil hp putih bercorak smartfren yang kata orang (kamu telah mendukung bakrie) emang gue pikirin brow, itu hp sangat berjasa biarin orang bilang gue ndukung siapa saja as you wish, lalu ku lihat sebuah pesan dengan kata tantangan di pagi itu “dipending sek ta mas brow ng malang e ki” brow subkan telah SMS (Short Messages Services) “hmmm… kencengi ae wes brow sak mlakune sepeda” kubalas kata – katanya dengan sedikit menantang di hati, “sek tak adus sek” balesannya dari brow subkan.
Satu jam telah berlalu dalam sedikit waktu aku telah berlagak galau sedikit menunda dengan mengusap dengusku di motor kebo merahku yang selalu siap di segala waktu, klakson berbunyi “pooommmm……. (kayak suara truk)” adikku yang pertama telah pulang kerumah dengan sedikit terengeh – engeh dia menanyakan “mas mau kemana?” Tanyanya dengan sedikit curiga dalam hatinya, dikarenakan kemarin malam aku telah mengajaknya pergi ke pantai Jonggring Saloka daerah South Malang a.k.a Malang Selatan itu, “gimana kencengin ndag? (kencengin=berangkat)” seru ku dalam hati dengan menyalakkan sedikit alis di atas mata hati “gak wes mas pegel mari tekan Surabaya nanti juga bersih – bersih rumah” bilangnya dia (emang rumahnya mau di gusur?) ya sudahlah brow subkan dengan motor bebeknya datang sedikit lebih molor dari waktu biasanya lalu dia pun berkata “wes siap brow?” kubalas dengan “siap tok wes…. Jangan lupa bawa jas hujan” tiba – tiba dia mengundurkan motornya lagi sembari bilang “sek njupuk jas hujan brow”.
A couple of minutes (beberapa menit kemudian) dia kembali lagi, singkatnya motor itu dia bawa pulang kerumah lagi lalu kujemput dia di rumahnya. Erangan si kebo mulai di serukan box isi penuh dan bensin kosong mulai di isi di daerah Tanggulangin Sidoarjo ya, memang begitulah itu rumah ada di daerah Sidoarjo terkenal dengan ramainya piluk pekak lumpur dari dalam perut bumi bagaikan tiada henti menunggu kapan semua ini akan selesai di hari nanti ketika engkau mulai disini memiliki kami sebagai orang yang sakti akan segala hiburan duniawi ini.
Empat jam telah berlalu dalam kecepatan  rentang di enam puluh sampai delapan puluh kilometer per jam bertanya kepada GPS bawaan hp si andromax putih ini telah baik menuntun kami sampai malang, dan dari situlah keunikan dalam touring saya kali ini, boleh di bilang saya touring tidak hanya sekali namun memiliki beberapa sentuhan ajaib dari beberapa petualangan yang di suguhkan oleh alam ini, orang pertama yang saya tanyai adalah di daerah sekitaran kota malang untuk menanyakan lajur menuju Karangkates yang sangat terkenal akan waduknya di daerah perbatasan antara Kota Blitar dan Malang Selatan.


Kebo anabrang itulah sebutan dari motorku yang beberapa waktu lalu sering di ucapkan oleh orang yang sampai saat ini masih menyimpan sebuah tanda – tanda dengan keseruhan hati untuk bertanya bagaimanakah orang ini dapat memahami beberapa hal yang tidak seharusnya di mengerti oleh orang awan yang berjalan melintasi ruang dan waktu, pemikirannya yang penuh dengan taktik tak bisa di tebak walau dengan kepala butak dan seutas tali dari bungkus rokok merah yang selalu dibawanya, memahami beberapa hirup pikuk aroma pengalaman yang mengundang rasa takjub. Jalan memang tak seindah harapan yang di hidangkan oleh sedikit senyuman bahwa kelak kita kan mendapatkan harta melipah ruah bagaikan pemikiran yang pelit akan kesengsaraan, namun tidak bagi dua orang yang sering dianggap “gendeng” atau memang sebetulnya gendeng melimpahi pikiran, bagaimana mungkin dua orang tanpa peralatan lengkap hanya memebawa sedikit bekal dan persiapan yang boleh dikatakan seperti biasa untuk hari yang biasa.
Naik turun perbukitan yang tinggi melampaui kesadaran akan hilangnya hati nurani menuaikan sejuta angan yang pasti, namun akankah kita sampai pada satu tujuan yang penuh dengan kata damai, memang itulah yang terjadi segerombolan air berwarna hijau itu telah lama berkumpul bersama hingga membentuk sebuah koloni bernama “waduk karangkates” mereka itulah yang di sebut pahlawan tanpa tanda tanya karena apa yang terjadi hanya alamlah yang mengetahui, beberapa kelokan dan asap pekat kendaraan telah kulalui dalam beberapa jam hanya untuk menjupai denah jalan berwarna hijau agak buram yang hamper habis dimakan oleh alam.
“Donomulyo” samping dari belakang waduk karangkates tersebut terlihat beberapa bukit hamper dengan sedikitnya menjulang ke langit yang perkasa tiada tara, hingga aku pun kembali menyentuh kecepatan diangka rentang tujuh puluh – delapan puluh kilometer per jamnya, tak kusangka kelokan itu sangatlah curam bagaimanakah seorang manusia sanggup membangun sebuah tebing yang begitu dahsyatnya melihat kebawah hamper memiliki kedalam lebih dari seratus meter di permukaan laut, empat desa telah kulalui dalam hati bertanya “hanya untuk mencari pom bensin bertuliskan pertamina haru ku lewati empat desa?” astaga betapa hebatnya orang daerah yang telah kulewati ini, “pak ngapunten menawi teng pantai Jonggring Saloka tasih tebe?” ku bertanya kepada salah satu pendagang sembako yang tokohnya hampir penuh oleh dus – dus makanan baik minuman ringan sama untuk diberatkan “wah tasih mas, njenengan mangke lurus mawon mboten ngiri njih, kados ngiri njenengan mpun teng Pantai Ngliyep (hmm… pantai ngliyep bisa untuk percobaan ketika nanti kita telas salah ambil jalan dalam hatiku berfikir sambil memasang tenlinga ku yang tidak terlalu indah untuk di jilat), menawi njenengan badhe teng pantai, njenengan teng Pantai Ngliyep mawon mas, Pantai Jonggring niku mboten terlalu sae jalur e soale makadaman mas” di menjelaskan kepada kami betapa raut mukanya memelas agar janganlah kita berangkat kesana terlihat jelas decit dari raut mukanya mulai memberikan sentuhan nada halus nan ringan.
Jagang si kebo mulai ku kembalikan ke posisi awal, pelintiran gas mulai ke gertakkan serambi aku berfikir akankah, ah tidak biar nanti tersesat pasti tak jauh paling – paling ya masih di Indonesialah, dalam dilemma berkepanjangan jalan mulai sedikit bergelombang maka bertemulah dengan patung semar sambil menunjukkan jarinya ke bawah yang jalannya boleh dikatakan telah lama tak perbaiki memang bisa dikatakan itu adalah jalan aspal mungkin memang aspal tapi yang KW-KWan, terlihat dua orang sedang bercanda gurau di balik bayangan motor dan pos kamling yang sudah lama tidak terlalu dirawat, lesuh dan sepi namun damai di katakana untuk Kecamatan Donomulyo ini, dalam berbenakkan hati berlandaskan rasa penasaran yang tinggi aku dan brow Subkan bertanya kepada sala satu pria setengah tua dan masih berjaya dalam setiap petikan ucapan yang dimilikinya, “Pak ngapunten niki badhe tangglet menawi teng Pantai Jonggring lintang pundi?” brow Subkan bertanya dengan sedikit getaran lembut di badannya yang hamper dalam beberapa saat dia tidak pernah pergi sejauh mungkin untuk melupakan beberapa penat dan pikuk kerapatan dalam setiap kegiatan yang monoton sungguh ironi yang membuat seseorang berani melakukan segalanya untuk mendapatkan kepuasan tersendiri, “tasih lurus mas luuurrrruuuussss mawon mboten usah belak belok sampai nemu jembatan luruuusssss……” jawabnya dengan sedikit memeragakan bibir dari seorang arti yang pada beberapa tahun ini masuk dalam jumlah miliarder di Indonesia kita tercinta, “njih mpun pak matur nuhun…” jawabku sambil sembari mempersiapkan tenaga dan pikiran untuk bersatu dalam kelembutan petualangan yang tiada tentu bisa kurasakan, “wah nek sepeda iki yo kuat tok mas” celoteh seseorang yang rambutnya sudah mulai beruban dan memiliki kulit sedikit keras tidak seperti dahulu kalanya seoranng pria membawa senjata penuh dengan kata makna untuk memberikan segalanya pada keluarga.
Bersambung di Part 2



Postingan pertama saya

Perkenalkan saya nama lengkap saya Muhammad Agung Wicaksono, saya anak cowok satu-satunya dalam keluarga saya, ya boleh dikatakan anak tunggal yang hidup di antara kedua orang tua dan kedua mbah saya, saya asli kelahiran Sidoarjo yang tertanggal 20 bulan Oktober 1992, dengan bintang Libra, kegiatan yang rutin kuliah semester akhir (skripsi) di UNESA Lidah Wetan, bekerja di LBB AMECC SIDOARJO yang bergerak di Pendidikan Bahasa Inggris, ya satu jurusan sama apa yang saya pelajari di kampu yaitu jurusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris.

Kalau hoby suka dengan fotografi dan touring, jadi sekalian touring sekalian juga fotografi.

demikian perkenalan yang singkat dengan saya jika ada salah kata mohon maaf yang sebesarnya dan kalau mau kenalan silahkan langsung add Facebook saya atau Pin BB saya atau juga Nomor HP saya

Thank you :)